PROSA : Meruntun Senjakala





Aku tidak tahu
untuk apa harus berintih sendu
pesona apa yang mengkabur di awangan
tatkala ditatap hening senja itu
dukaku tercarik

Mungkinkah mega jergah mengejek
bertari di sela nuansa jingga sinisnya
lewat sinar mendung di wajahku

Lalu sengaja diusir paksa
komulus awan nan bertangkai di sana
biar menjauh dari menaungi jasadku
bahana gerah sambutan alam
akan hadirnya malam

Sejenak mataku berkaca
menyeru ufuk nan bertabir longlai
meruntun perginya sinar siang hari
bersama sejuta bias impi
agar cerah kian lagi mendatang
mengapai esok hari

Riesna Zasly
22 Disember 2009

7 ulasan:

nuansa pena berkata...

Prosa yang indah, siang malam selalu mengiringi suka dan duka, tetap semangat!

anaklaut berkata...

salam..

saya menghayati bait-bait ayat dengan penuh khusyuk.

ternyata anda seorang yang hebat dalam melontarkan kata-kata.

Faarihin berkata...

moga ada cerah esok hari..
hari ini mendung aje.. hehehe.. (^__^)

Riesna Zasly berkata...

malam bagi sang pengemis rindu adalah duka yang panjang

siang baginya seakan sinar yang membias semangat baru

sebenarnya rasa sedih ingin meninggalkan setahun yang akan berlalu ini... kerana ia turut membawa bersama suyku-duka kita setahun yang lampau... memori yang tak mungkin dapat ditoleh jejak...

zuwairiaiman berkata...

wah.. tulisan menarikk.. saya suke.. keep up the blogging tau.. i like your blog.. i support you;)

saniza berkata...

Lumrah alam
Ada siang ada malam
Selalu di jadikan kiasan
Hinanya kaca berbanding intan .

Siapa kaca
Siapa intan

Sama sama kejadian Tuhan.

nxum.hasrulnizam berkata...

selalu senja menyedihkan...
tapi tenang saja kak...
pasti jejari mentari esok akan muncul, mengajak mu berjoget,
memberi semangat baru, bukan sekadar meniti hari2 mendatang tapi menikmati kedatangan hari2 yang pasti datang...