jiwa terpaku
benak tersergap
tersangkak
aliran sendi menghenti
membusa rakus cakna pilu
mengarit galur cepu kepala
berpinar serata ubun-ubun
terawangan tubir mata
air hangat menghadir
sebak berkunjung
esak tergetus
nelangsa
hiba
iba
TUHAN!!!
haruskah aku
menghambur tangis
untuk segetir lopak luka
nan menghumban gentar hayat ini
bahana secarik cinta?
Riesna Zasly
11 Januari 2010