Memaparkan catatan dengan label Ulasan buku. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Ulasan buku. Papar semua catatan

NOVEL PERAHU KERTAS - Dewi Lestari 'Dee"

Cetakan untuk  pasaran Malaysia
Penerbit Litera Utama sdn Bhd 2011


SIPNOSIS

Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.

Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.

Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.

Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.

Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.

Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.

Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.

Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.

Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya. 

Sumber dari Dee Idea Blog


 Perahu Kertas versi pasaran Indonesia 2008

Inilah komentar mereka yang sudah membaca novel Perahu Kertas di awal penerbitannya pada tahun 2008 di Indonesia
 
From Clariss:
Bagus banget, Mbak...
Rasanya setiap Kugy sedih aku jadi ikut berkaca-kaca. Ga cuma cerita cinta aja tapi ada makna supaya setiap orang yakin sama impiannya.

From Jaff:

Overall, enjoyed the story :) Keren, Dee… Keren…

From Emaknya Farah:

Lebih 'ringan' dari Supernova dan lebih 'berat' dibanding chicklit or teenlit. One thing yang aku realized that, ternyata Dee juga 'penuh pengetahuan' yaa (hihihi…). Top dah (lagi ngebayangin wujud Keenan dan kugy kalo dijadiin pileem!).

From Dian:

Menarik juga ceritanya. Ada Pasukan Alit, Kugy yang pinter bikin cerita tapi gak bisa gambar, Keenan yang pinter melukis tapi gak bisa bikin cerita, trus ada Wanda yang naksir Keenan tapi Keenan gak ada minat. Wanda yang cantik sempurna, anak orang kaya, yang membuat Kugy minder karena ada hati sama Keenan. Keren abies dech! 

Komentar Saya :

PERAHU KERTAS menurut perkiraan teman-teman di Jakarta sudah beredar dalam promosi laris di Indonesia pada tahun 2008 dan 2009... Keinginan untuk memilikinya memang ada... cuma kesempatan untuk menin jau buku-buku baru di Jakarta atau Medan belum ada bagi saya...

Sekitar bulan Mei yang lalu, seorang teman mengkabarkan "PERAHU KERTAS" sudah memasuki pasaran malaysia. ini bermakna inilah karya sulong dewi lestari yang terkenal dengan siri novel supernova itu dihadapkan untuk pembacaan malaysia...

saya tidak melepaskan peluang untuk memilikinya... dan ternyata mutu penulisan dewi lestari yang menurut trend terkini itu sungguh kagu dihadam dan dihayati minda... malah menyentuh perasaan pula...

 

Novel PERAHU KERTAS ini amat sesuai untuk para pembaca yang inginkan kelainan dari novel-novel pop malaysia sediada... terutama dalam memupuk kematangan pemikiran... malah ia membuktikan sebuah novel pop yang diolah dengan baik, mampu memberi faedah dan manafaat yang sebenar dari segi mutu pembacaan... terutamanya dalam mewujudkan norma-norma masyarakat moden yang masih berpegang pada hakiki kebaikan...

buat para penulis muda juga, novel PERAHU KERTAS mampu memberi idealisme baru dalam kaedah penulisan pop menurut trend terkini... juga secara tidak sedar dapat memperkembangkan strategi plot ceritera yang ada...

TAHNIAh kepada PTS kerana membawa karya bermutu ini ke landasan Malaysia
Suatu percubaan baik dari segi pemasaran bacaan yang berguna...


LAYANG-LAYANG BERTALI KACA

Sipnosis

Manja , si anak kecil Tengku Shariman yang dikurung dalam sangkar emas sering bermimpi dapat bermain layang-layang sepuas hati. Apabila dia mendapat peluang dengan bantuan Pak Jusoh, pemandunya, kesempatan itu diperguna sepenuh hati.

Sesekali dia melihat layang-layang itu mundur dan sesekali maju. kadangkala dia terkejar-kejar dan kadangkala dia cuma berdiri tegak. ketika itu barulah manja tahu, mengendalikan layang-layang bukanlah mudah.

Tidak bijak menganggar, layang-layang akan terjunam. tidak pandai memegang tali, layang-layang akan mati. memerlukan kebijaksanaan. memerlukan kesabaran.

Bagi manja, bermain layang-layang adalah satu kebebasan yang hakiki. di padang itu, dia boleh berlari, terbang bebas sepuasnya.

Dan disitulah dia bertemu cinta sejati...

Pengarang  :  Norhayati Berahim
Penerbit  :  NB Kara Sdn Bhd
Tema : Novel Fiksyen Kehidupan
M/Surat : 922 pages
Harga Pasaran  :  RM29.90 / RM32.90


Ulasan

* Ini adalah di antara novel termahal dan paling tebal yang pernah saya miliki di sepanjang tahun ini. Karya seorang penulis metro pop tersohor di persada tanahair yang tidak perlu diperkenalkan lagi. Justeru mempunyai pelbagai rentetan pengalaman dalam penulisan yang tidak terkira.

* Karya penulis Norhayati Berahim ini mula-mula diperkenalkan kepada saya pada tahun 1998, semasa novel kedua saya "SENANDUNG ANAK KAMPUS sedang dalam proses utuk siap penerbitan. Yang mana, novel pertama beliau yang terawal dimiliki adalah novel "TEGUH" edaran Creative Enterprise. Dari "TEGUH" saya mengumpul karya-karyanya sehingga lah novel terbarunya ini dalam hampir lebih 50 judul lewat edaran beberapa syarikat penerbitan. Biarpun ada dua-tiga buah karya terbarunya masih gagal diperolehi bahana kesukaran mencari di sekitar pasaran.

* Seperti penulis metro pop mapan yang lain, karya-karya penulis ini digarap dalam identiti gaya penulisan beliau sendiri. Yang mana simbol itu menjadi kekuatan dalam setiap tema yang dipertengahkan serta membuat karya beliau tetap teguh berada di tangga teratas. Terutama dari sudut keisitimewaan penulis ini memainkan pelbagai perwatakan watak dan kerjaya watak dengan sempurna di setiap karyanya. Lantas karya-karya beliau mengingatkan kita pada karya-karya tersohor novelis terulung tahun-tahun terdahulu, Puan khatijah Hashim dan penulis Maria A Sardjono di Indonesia.

* Setelah mengikuti karya penulis ini hampir belasan tahun, LAYANG_LAYANG BERTALI KACA dikira menyerlahkan kedewasaan beliau dalam gaya penulisan. Topik dan tema cerita digarap sepenuhnya untuk pembaca tegar dewasa. Biarpun pergolakan plot masih tetap dikekal-mudahkan sedari dulu. Malah, tampak ada beberapa ciri penulisan terbaru yang digarap beliau dalam karya ini. Terutama dalam penggunaan perkataan-perkataan aliran arab di beberapa tempat. Juga penggunaan ulasan saduran Bahasa Inggeris di sepanjang penceritaan. Lantas ini secara tidak langsung mematangkan karya ini dalam diam.

* LAYANG_LAYANG BERTALI KACA diantara karya terbaik dari beliau. Selain "AIR MATA KASIH" dan "HATI SEORANG WANITA" terbitan ALAF21 yang menaikan nama beliau di persada penulisan. Cuma sayangnya, LAYANG_LAYANG BERTALI KACA agak kurang menerima promodsi yang sewajarnya dari kedai-kedai buku dan media semasa. Juga agak sukar untuk dicari di pasaran. (Saya mengambil masa 4 bulan mencari karya in i di pasaran kedai buku, kerana MPH di Ipoh menyatakan tidak menjual karya ini. Begitu juga di POPULAR BOOKSTORE, yang mengambil ia dalam kuantiti yang agak kurang) Namun kerja keras untuk memilikinya memang tidak sia-sia, kerana mutu penulisan beliau yang amat mengkagumkan.

Ciri-Ciri Tema Yang Dipertengahkan Dalam Karya Ini

+ Kongkongan ibubapa yang agak keterlaluan terhadap seorang anak bahana fobia penceraian
+ Jurang perilaku berlandas darjat
+ Perubahan minda dan kejiwaan dari negatif ke positif
+ Cenisan isu semasa seperti kes gadis mengandung luar nikah, situasi orang-orang politik, penderaan rumahtangga serta pelbagai mitos masyarakat yang wajar direnung serta dipertimbangkan

PSS : Tidak rugi memiliki karya ini. Terutama untuk mematangkan minda pembacaan serta bagi penggemar bacaan dewasa yang agak mencabar. Berbanding longgokkan karya-karya metro pop yang lain yang lebih mengutarakan kisah-kisah cinta dan cengeng tanpa sebarang manafaat... Wajar dimiliki!!

DELIMA RANTING SENJA

Dari bangsa yang dirundung duka
bangkit jiwa pejuang mempertahankan pusaka
dan hak dalam dunia tadbiran si maharajalela perkasa
hanyalah dibawah takluk kehendaknya

Biar puluhan tahun
ratusan tahun darah tumpah
mengalir menjadi sungai derita
jiwa pejuang takkan kering-kering
kerana selagi ada hujan yang melebat
pasti gilir gerimis dan sidangnya suasana

Pengarang : Bonda Siti Zainon Ismail
Penerbit : Utusan Publisher
M/Surat : 499
Terbitan : 2009

PSS : baru habis membaca sebuah karya terbaru Bonda Siti ... menekuni setiap bait serta mesej yang tersirat disebalik keindahannya... amat mengagumkan... banyak yang dapat dipelajari dari hasil bermutu ini... para penulis muda wajar mendapatkannya sebagai koleksi peribadi...

ULAS BUKU : 20 Cerpen Indonesia Terbaik 2009


ANTOLOGI CERPEN TERBAIK
Anugerah Sastra Pena Kenchana

Penerbit : PT gramedia indonesia
Hlmn : 176 m/surat
Diselenggara : Panel Pena Kenchana
Direktor : TriyantoTriwikromo

Ulasan Buku

Dua puluh buah cerpen dari karya antologi ini dipilih daripada ratusan cerita pendek dari paparan media cetak Indonesia sejak akhir 2007 hingga Disember 2008.

Cerpen-cerpen itu telah disaring untuk menukil yang terbaik dari yang terbaik melalui saringan juri panel Pena Kenchana yang terdiri dari Triyanto Triwikromo, Putu Wijaya dan Budi Darma.

Terdapat variasi tema yang amat bijaksana dari 20 orang penulis yang dipilih. Tahun lalu, cerpen "Cinta Di atas Perahu Cadik" karya Seno Gumira Ajidarma muncul sebagai pemenang melalui undian pembaca melalui sms.

Kandungan antologi ini antara lain yang menarik :

1) kartu pos dari syurga - Agus Noor
2) terbang - Ayu Utami
3) cincin kawin - Danarto
4) sonata - Lan Fang
5) suap - Putu Wijaya
6) foto ibu - Ratih Kumala

PSS : saya memiliki buku koleksi indah ini melalui teman akrab saya yang baik hati, ibu sofia ambarini di jakarta... Beliau yang sarankan pada saya tentang buku antolofgi ini... Menurutnya, tema-tema cerpen yang terdapat dari kandungannya merupakan trendy terkini yang ngetop di Indonesia... juga banyak memuatkan para penulis indonesia yang bertaraf "Internasional" seperti Ayu Utami, Danarto, Lan Fang, Putu Wijaya, Agus Noor dan banyak lagi. ... 

ya! ternyata saya dapat banyak petunjuk dari buku ini... sentuhan karya-karya memang 'gah'... terkedu saya membacanya...  kagum sekali... jika teman-teman berkesempatan ke indonesia atau pun ke singapura, jangan lupa dapatkan buku ini... dah semestinya ia tidak ada di pasarkan di malaysia... pasti anda terkesima seperti saya...

ULAS BUKU : "Kekasih Sam Po Bo"

ANTOLOGI CERPEN YANG MENAWAN
"KEKASIH SAM PO BO"


Pengarang : Faisal Tehrani
Penerbit : Abendeen Book World
Hlmn : 327 m/surat
Genre : Koleksi Cerpen

ULASAN BUKU

"Cinta hatinya jauh, pelayar hebat dan pemimpin armada laut. Dia cinta hati Aminah; sungguh besar, kerana menerusi wanita anggun kerajaan melayu kerajaan melayu melaka itu langsung yakin, datang percaya - keesaan Tunggal, dan bila percaya mesti beriman dan sanggup melakukan apa sahaja. Begitulah kasihnya tumpah buat Sam Po Bo, lelaki yang matanya kehijauan, dia sampai nanar menceritakan. Percintaan Agung seorang laksamana dengan muslimah ayu, sun gguh ini kisah cinta!"

Cerpen "Kekasih Sam Po Bo" 

Buku ini menghimpunkan 30 cerpen terbaik karya Faisal Tehrani dalam pelbagai tema yang memukau penghayati. Daripada himpunan cerita pendek ini, kita seakan menghayati perjalanan seni seorang pengarang muda yang berbakat ini. Bermula dari beliau berkembang di tema kemanusiaan dan kekeluargaan yang agak kasual hinggalah beliau menyelusuri tema-tema yang lebih 'berani' dalam unsur kerohanian serta falsafah.

Antara cerpen terbaik di dalam antologi ini adalah :

+ Irisan-Irisan Mimpi = mengisahkan seorang guru yang menjejak kekasih arwah ayahnya di bumi borneo. Pencarian cinta pertama sang ayah yang meleburkan jiwa arwah ibu selama hidupnya. Sangat menyayat hati serta penuh dengan unsur kekeluargaan

+ Cahaya Pada Jiwa = bertemakan 'rasuah'... seorang yan g serba salah dalam menerima pemberian yang berbentuk rasuah, bergolak jiwa dalam meletuskan halal dan haram hukumnya.

+ Ratu Kosmetik = tema sinis tentang ketakjuban wanita melayu mencantikkan diri dengan kosmetik barat. Sedangkan ilmu kecantikan melayu sarat dengan manafaat yang tidak digali.

+ Cik Siti Mustika = tema klasik tentang biduanita zaman kerajaan melaka dan peretandin gan seni suara. Memaparkan kesantunan budi dan keluhuran budi pekerti yang baik dalam masyarakat melayu purba.

PSS : Saya memiliki karya terbaik ini pada bulan Februari 2009. Ketika itu, sedang takjub dengan karya beliau "TUHAN MANUSIA" yang sarat falsafah. Himpunan karyanya sangat menarik. terutamanya dari sudut penyusunan tema yang mencabar, penggunaan bahasa sastera yang indah dan tersendiri serta plot-plot penceritaan yang sempurna. Sangat bertuah memilikinya untuk di jadikan koleksi peribadi.

Dalam buku ini juga terdapat 'hadiah' gambar pengarang semasa mudanya yan g tampan sekali. Dengan pauh pipi menggebu dan bertubuh menarik... Tidak seperti paras beliau sekarang yang sudah kurus hehehe..
Saya memiliki hampir kesemua karya beliau sebagai koleksi khas di sudut kutubkhanah peribadi. Antara yang saya miliki :

* Perempuan Politikus Melayu (edisi awal dengan Zebra publioshing) dimiliki pada tahun 1995
* Cinta Hari-Hari Rusuhan (creative enterprise)
* Tunggu Teduh Dulu (Ameens) yang paling disukai
* Bila Tuhan Berbicara (drama)
* Tuhan Manusia (ameens)
* Surat\2 Perempuan Johor (karya bahasa paling indah dari beliau)
* Karya lama beliau dalam edisi awal ; Mimpi dari Syorga, Rahsia Ummi, Cerpen Underground, Nama Beta Sultan Alauddin dan banyak lagi...

Teman-teman harus mencari dan memiliki karya beliau ini terutamanya bagi para penulis muda. Ia amat bermanafaat dan tetap segar dihayati sepanjang zaman.

Sang Dewi Lestari : "Recto Verso"



ANTOLOGI "RECTO VERSO"
sentuh hati dari dua sisi
11 lagu... 11 prosa indah... bersama 11 cerita pendek
segalanya digarap indah


~ D ~
Apa rasanya tenggelam dalam lirik, melodi, fiksi, dan ilustrasi sekaligus? Sebuah karya terbaru dari Dewi Lestari/Dee tengah memasuki tahap pasaran hebat. “Rectoverso” adalah judul dari karya eksperimental yang menggabungkan 11 lagu dan 11 cerita pendek dalam satu kesatuan.
Penggarapan musik “Rectoverso” diproduseri oleh Tommy Utomo dan Ruzie Hizbullah dengan melibatkan dua penata musik, yakni Ricky Lionardi (Album OST “6.30”, Album “Joyful Christmas” Ruth Sahayana) dan Andi Rianto (Magenta Orchestra).  

Proses rekaman “Rectoverso” yang berlangsung empat hari di pertengahan November 2007 ini juga menorehkan sejarah dalam bidang perekaman dengan melibatkan 34 pemain strings lokal dan tak kurang dari 9 pemain rhythm section yang kesemuanya rekaman secara live di Studio Aquarius.

Tak hanya musik dan buku, “Rectoverso” juga akan dilengkapi dengan ilustrasi yang kini tengah digarap oleh SubForm, sebuah biro grafis yang telah lama bekerja sama dengan Dee. Saat ini SubForm tengah mempersiapkan ilustrasi yang akan mengusung konsep digital painting dengan melibatkan beberapa ilustrator sekaligus.

“Rectoverso” digegarkan dunia karyawan 2008. Mengomentari karyanya yang satu ini, Dee mengatakan, “Inilah karya saya paling romantis sejauh ini. Satu pengalaman yang sangat magis dan menyentuh, bahkan bagi saya sendiri, ketika menikmati kedua karya ini bersamaan. Membaca cerita pendek sambil mendengarkan lagunya. Saya berharap bisa membagi pengalaman itu ke para penikmat musik dan buku.” Banyak pihak yang memprediksi bahwa “Rectoverso” akan menjadi salah satu tonggak monumental dari sejarah karya Dewi Lestari.



Kisah Makhluk Hibrida Bernama Recto Verso

Ibarat ramuan minuman, Recto Verso merupakan ramuan pas dan seimbang antara profesionalisme, persahabatan, dan talenta. Sungguh satu berkah yang luar biasa bagi saya, karena dalam proyek ini saya berkesempatan bekerja sama dengan orang-orang terbaik dan paling berbakat yang pernah saya temui di negeri ini.

Berawal dari proses kreatif sebuah lagu, 'Hanya Isyarat', yang saya buat pada awal tahun 2006, saya merasakan bagaimana kadang inspirasi tidak berpuas diri untuk mewujud lewat satu saluran saja. Inspirasi yang sama seolah menggedor saya untuk terus mencari bentuk lain, hingga 'Hanya Isyarat' akhirnya terwujud juga dalam sebuah cerita pendek.

Ketika melihat keduanya rampung, 'Hanya Isyarat' versi lagu dan 'Hanya Isyarat' versi cerpen, saya pun terpukau melihat bagaimana kedua karya itu hadir seperti saling bercermin, sekaligus juga bisa dinikmati sebagai dua karya yang terpisah.

Nyaris berbarengan dengan itu, saya menemui Iman Sastrosatomo yang pada saat itu masih bekerja di Warner Music Indonesia, untuk menawarkan demo lagu-lagu saya. Pada saat itu saya memang ingin berniat membuat album solo lagi. Dalam satu percakapan yang dibarengi makan siang, Pak Iman lantas mengatakan sesuatu yang menjadi embrio dari terwujudnya proyek ini. Beliau bilang, posisi saya sebagai penulis harus dilihat sebagai ciri khas dan kekuatan tersendiri, dan sebaiknya karya musik saya pun tidak dilepaskan dari itu. Membuat sebuah karya gabungan antara buku dan musik menjadi usulan beliau saat itu.

Saya pulang ke Bandung, dan teringatlah saya pada eksperimen iseng-iseng saya atas lagu 'Hanya Isyarat'. Tersadarlah saya bahwa eksperimen itu merupakan contoh sempurna dari hibrida buku dan musik. Dua dunia yang selama ini menjadi saluran utama kreativitas saya. Mulailah saya menggali lagu-lagu saya yang lain, yang liriknya memiliki kekuatan naratif hingga bisa dibentuk menjadi cerita pendek. Satu demi satu mulai mewujud, mendapatkan bentuk lainnya dalam format prosa.

Judul Recto Verso muncul dengan instan dan intuitif. Saya benar-benar tidak punya pilihan lain. Hanya kata itulah yang bertengger di benak saya ketika harus memberi nama kepada proyek hibrida ini. Recto Verso adalah konsep yang tidak asing bagi saya, karena sudah pernah saya ulas dalam buku pertama saya, Supernova. Sejak lama saya tergetar dengan konsep sederhana itu-Recto Verso-pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Saling melengkapi. Dan demikian jugalah pandangan saya terhadap hidup: keberagaman sesungguhnya adalah kesatuan hakiki yang tersembunyi.

Selama satu tahun, saya mengumpulkan lagu demi lagu, mencipta beberapa lagu baru, kemudian mencicil menuliskan prosanya, hingga akhirnya terkumpullah sebelas lagu dan sebelas cerpen. Saya pun menyukai angka ini. 11:11. Dikenal sebagai angka yang mewakili kehadiran alam spiritual yang bersandingan dengan alam material. Lagi-lagi, bagi saya, itu merupakan wujud dari Recto Verso.

Namun menyatukan dua industri, penerbitan dan musik, bukanlah hal mudah. Dalam perjalanannya, kerap saya terbentur dengan perbedaan sistem, birokrasi, dan segala tetek-bengek yang merupakan konsekuensi tak terelakkan dari dinamika industri besar. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk memproduksi keduanya sendiri. Dengan demikian, benturan sistem dapat diminimalkan.

Dengan mengandalkan modal sendiri, tentunya saya tidak bermimpi untuk mewujudkan Recto Verso dalam skala produksi besar. Skema awal yang dulu saya susun hanyalah skema sederhana; rekaman di Bandung, dibantu teman-teman sendiri, dan seterusnya.

Namun, dalam perkembangannya, Recto Verso ternyata menemukan jodoh-nya sendiri. Saya mulai menemukan jalur-jalur 'tak disengaja'. Bersama dengan Eko Yudhiyantho, sahabat saya yang bekerja di industri radio, proyek ini bergulir bagai bola salju, dari skala kecil hingga skalanya yang sekarang. Sesuatu yang sungguh tidak saya antisipasi sebelumnya.

Dari jejaring yang lain lagi, sahabat saya, Ignatius Andy, hadir didorong ketertarikannya yang besar terhadap seni. Satu hari Andy pernah berkata, jika nanti saya membuat sebuah proyek seni, apa pun itu, dia berminat ingin membantu. Ketika saya menawarkan proyek Recto Verso, tanpa ragu lagi Andy langsung menyatakan kesanggupannya. Hadirlah dia sebagai eksekutif produser, bersandingan dengan saya sendiri.

Jejaring yang lain mengantarkan Ruzie Firuzie ke dalam proyek ini. Ruzie adalah sahabat keluarga sekaligus manajer Marcell sejak lama. Ruzie memang bercita-cita untuk memproduseri sebuah proyek rekaman. Tertarik dengan konsep Recto Verso dan materinya, Ruzie menawarkan diri untuk menjadi produser album ini. Ruzie lantas menggandeng Tommy P. Utomo, dan keduanya membentuk tim produser yang dinamai SOB (Sindikasi Orang Baik). Dan nama itu tidak main-main. Saya betul-betul dikelilingi oleh orang-orang baik yang terbaik di bidangnya.

Dengan hadirnya Tommy, konsep rekaman Recto Verso pun jungkir balik jumpalitan menjadi sesuatu yang tak lagi sederhana, melainkan proyek rekaman kompleks dan menantang. Tommy mengusulkan untuk rekaman live, melibatkan orkestra gesek 20 orang, rhythm section live, dan direkam di studio terbaik di Asia Tenggara-yang syukurnya berada di kota Jakarta-yakni Aquarius Studio.

Agar biaya tidak membengkak tak karuan, efisiensi dan strategi rekaman menjadi hal esensial dalam proyek ini. Berminggu-minggu Ruzie dan Tommy menggodok mekanisme rekaman, sekaligus siapa-siapa saja yang diajak terlibat dalam penggarapan musik. Mereka mengusulkan untuk tidak memakai lebih dari dua penata musik agar suasana musik dalam album tidak belang-belang. Keluarlah dua nama.

Ruzie mengusulkan Ricky Lionardi, Tommy mengusulkan Andi Rianto. Khusus untuk Ricky, saya belum mengenal orangnya. Tapi ketika dibawakan sampel lagu yang pernah diaransemennya, saya langsung setuju. Ternyata saya pernah mendengarkan aransemennya setahun lalu di sebuah perusahaan rekaman, dan saya bertanya-tanya dalam hati, siapa gerangan arranger itu. Andi Rianto sendiri bukanlah sosok asing bagi saya, baik secara personal maupun karya. Dan merupakan satu impian terpendam bagi saya untuk bisa bekerja sama dengannya suatu hari. 

Tim kecil ini pun berkumpul beberapa kali, baik dalam rangka produksi maupun pemasaran. Dua susana rapat yang sama sekali berbeda. Jika rapat produksi, nadanya optimis, ambisius, dan idealis. Jika rapat pemasaran, selalu bernada realistis cenderung pahit-pahitan. Rumusnya berbanding terbalik. Jika produksi semakin ambisius, maka pemasaran semakin tersudut agar target penjualan lebih tinggi dan tinggi lagi.

Di tengah jalan, jumlah pemain gesek yang direncanakan sebanyak 20 orang pun berubah. Walhasil, diputuskan 34 pemain. Harga produksi membengkak. Pemasaran semakin tertekan. Namun perubahan ini akhirnya diloloskan dengan berbagai pertimbangan. Pada akhirnya, yang membuat hati kami selalu cerah adalah semangat tinggi dan ketertarikan semua orang yang terlibat. Konsep rekaman live seperti ini memang hal yang langka di Indonesia. Kalaupun dilakukan, kebanyakan memakai pemain luar negeri dan rekaman di luar negeri. Kali ini kami memberdayakan pemain-pemain sendiri.

Poppy dan Golsa dari Magenta Orchestra menjadi koordinator untuk tim gesek. Mereka pun menyambut baik proyek langka ini, yang bisa dibilang pertama di Indonesia. Kami berlatih dua hari sebelum rekaman. Diawali tumpengan kecil-kecilan, tanggal 9 November 2007, tim rhythm section berlatih di Overclock Studio. Tanggal 10 November 2007, semua pemain termasuk strings section berlatih di auditorium Nyi Ageng Serang. Dalam dua hari latihan ini, mata saya pun terbuka. Mengutip istilah Tommy, sebuah keajaiban tengah berproses lewat tangan kami, semua orang yang terlibat. Dan mata saya berkaca-kaca ketika untuk pertama kalinya puluhan orang memainkan alatnya, membawakan lagu-lagu dalam Recto Verso. Senandung sederhana, yang bermetamorfosa menjadi lagu, hingga akhirnya menjadi komposisi orkestrasi.

Magis yang serupa kembali tercipta di studio rekaman. Dalam empat hari, rekaman musik dan vokal rampung dengan mulus dan lancar. Beberapa sesi tambahan dilakukan di Colloseum Studio, antara lain sesi duet saya dengan adik saya sendiri, Arina Ephipania, vokalis band indie 'Mocca', dan Aqi, vokalis band 'Alexa'. Bahkan pemilik studio Colloseum sendiri, Baron Arya, tak ketinggalan menyumbangkan permainan gitarnya di lagu 'Peluk'. Irvan Nat, teman saya sejak SD dan rekan seperjuangan dalam kancah vokal group SMA di Bandung, juga ikut membantu menata vokal untuk lagu-lagu duet.

Selain produksi musik, ada satu pilar lagi yang tak kalah penting dalam Recto Verso, yakni desain grafis. Orang pertama yang saya ajak berkolaborasi adalah Fahmi Ilmansyah, desainer sampul semua buku saya sejak tahun 2002. Ekspansi ide juga terjadi dalam proses mendesain. Diawali dengan ide-ide penyelipan ilustrasi sederhana, perihal desain grafis ini berkembang menjadi salah satu penyokong utama konsep Recto Verso secara keseluruhan. Bukan sekadar tempelan. Semua gambar ikut bercerita dan berbahasa, sama seperti kisah dan musik. Dibantu oleh beberapa ilustrator dan desainer grafis, Fahmi merajut kedua sisi Recto Verso dengan benang ilustrasi dan gambar.

Pada akhirnya, kami semua berkesimpulan, ini adalah salah satu proyek paling 'gila' sekaligus paling menantang yang pernah kami kerjakan. Membidani lahirnya makhluk hibrida bernama Recto Verso, dan mengantarkannya ke tangan Anda semua. Dengarkan kisahnya. Baca musiknya. Selami ilustrasinya. Semoga Anda menemukan magisnya menyusuri sungai kreativitas yang bermuara pada laut inspirasi yang sama. Musik, kisah, gambar-bahkan saat mereka berbicara satu hal yang sama, setiap not, irama, rima, dan garis menyajikan keunikan dan perbedaan yang tak perlu dipertentangkan. Cukup diapresiasi. Dinikmati. Melengkapi.

Bukankah itu indahnya kehidupan ini?

Pengarang : Dewi Lestari / dee
Penerbit : Good Faith Production
Hlmn : 125 m/surat (berkulit tebal
Genre : edisi istimewa (11 bauran puisi & cerpen & sketsa) (11 lagu dalam CD)


PSS : "RESCTO VERSO" diperkenalkan pada saya oleh Ibu sofia ambarini... semasa melihatnya buat pertama kali, saya rasa kagum benar... tak ada orang yang secanggih serta sekreatif dewi lestari... sememangnya dia benar-benar hebat... di malaysia rasanya tidak ada penerbitan buku seglamour begini... malah boleh dijadikan hadiah pula...

Semua warga indonesia mengenali Dewi Lestari... seorang artis, pencipta lagu & lirik... malah seorang novelis top juga... dia memang hebat... dari sudut penulisan, karyanya mempunyai nilai sastera yang baik serta disalut bahasa puitis indah... saya menghayatinya penuh raga...

Selain recto verso, saya juga memiliki antologi cerpen beliau "Filosofi kopi"... tak kurang menarik juga... antara karya lain dewi lestari yang ngetop di indonesia adalah karya "SUPERNOVA" (4 buah novel bersiri)... masih mencari jalan untuk memilikinya...  

Untuk teman-teman, sekiranya ke luar negara, jangan lupa memiliki karya indah ini.. amat mengagumkan serta bernilai buat kita...






ULASAN BUKU : Tere Liye

 SANG PENCINTA KANAK-KANAK
Teri Liye

TERI LIYE adalah seorang penulis yang begitu peka menceritakan emosi kanak-kanak di rumpun nusantara. Plot penghayatannya diolah dengan baik sekali serta menyentuh hati. Dia menulis kisah jiwa kanak-kanak yang mana wajar dihalusi oleh orang dewasa. Turut dihuraikan kesantunan jiwa masyarakat timur yang penuh sifat kekeluargaan. Membaca karya-karyanya, kita mampu menghimbau masa lalu serta mengambil pengajaran atas dasar kemasayarakatan.

NOVEL Moga Bonda Disayang Allah 

"Dia mencintai kanak-kanak . Bukan kerana mereka kelihatan menyenangkan, tapi kerana menyedari janji kehidupan yang lebih baik selalu tergenggam di tangan anak-anak"


Melati, gadis kecil berusia 6 tahun. wajahnya lucu, comel, menyenangkan, namun dia buta dan tuli sejak umurnya 3 tahun. Sejak itu, dunia melati gelap, kosong dan sepi. Dia tidak mempunyai akses mengenal dunia dan seisinya. Rasa ingin tahu yang terpendam bertahun itu akhirnya memuncak, menjadikan melati kecewa dan hampa. Dia menjadi anak yang sukar untuk dikendali. Bonda melati dan ayahnya sudah kehabisan cara. Mereka hampir berputus asa apabila akhirnya harapan itu tiba.

Karang, lelaki yang kehilangan semangat hidup setelah 18 anak didiknya mati lemas akibat kemalangan di laut. Dia jadi pemabuk, putus asa, tidak peduli dan sinis terhadap semua perkara> Tuhan akhirnya menemukan dia dengan Bonda seterusnya melati. Karang memutuskan untuk membantu anak gadis yang sering hadir dalam mimpinya itu. Tapi bagaimana! Melati tak dapat mendengar! Melati juga tak dapat melihat. Dia berusah menemukan caranya.

Namun akhirnya tuhan menemukan caranya ketika butir-butir hujan menghunjam bumi. Keajaiban itu datang ketika air pancut dan titisan hujan mengalir di sela jemari kecil melati.


NOVEL Hafalan Solat Delisa


Delisa, anak perempuan yang bermata hijau, bening dan umurnya baru mencecah 5 tahun. Dia hidup dalam keluarga yang sentiasa membuatnya tersenyum ceria.Dalam suasana keluarga yang sebegitu, dia cuba menghafal bacaan dalam solat dengan bantuan ibu serta kakaknya.

Namun tuhan lebih tahu apa yang lebih baik untuk hamba-Nya. Tsunami datang melumat senyuman pada wajah delisa. Tsunami mengambil segala-galanya, keluarga serta kaki kecilnya. Yang tersisa, hanya dia dan ayahnya, dan dalam keadaan sebegitu, apakah delisa mampu tetap tersenyum seperti dulu serta menyudahkan hafalannya?

NOVEL Bidadari-Bidadari Syurga


Mengisahkan tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri,Wibisana dan Yashinta). di lembah lahambay supaya adiknya dapat melanjutkan pendidikan mereka. Dia perlu bekerja dibawah terik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta pada malam hari menganyam rotan, meskipun pada dasarnya keempat adik-adiknya itu berasal darah yang berbeza darinya. 

"Laisa bukan gambaran wanita ideal di layar kaca yang bening, licin dan wangi. Namun padanya, setiap perempuan bisa berkaca soal keteguhan hati, mandiri, cinta dan keikhlasan. Begitu nyata dan amat membumi."

Penerbit

PSS : Saya memuji sykt PTS LITERA UTAMA kerana berjaya membawa masuk karya bermutu TERE LIYE ke pasaran Malaysia. Ia berjaya mempelbagaikan genre penulisan novel yang ada dan mampu menjadi pemangkin kepada penghasilan novel bertemakan kanak-kanak seperti ini. Juga boleh mempelbagaikan mood pembacaan novel di Malaysia yang sering disajikan dengan topik-topik mengkhayalan, fantas serta yang 'poco-poco' itu...

Mungkin dari segi rupa depan gambar di novel ini yang agak menghampakan kerana ia pasti sukar bersaing di pasaran. Menterakan gambar yang seolah-olah sebuah novel untuk kanak-kanak, padahal penghayatannya lebih untuk pembaca dewasa. Kesilapan itu mungkin tidak disengajakan... memang TERE LIYE berkonsepkan hayat kanak-kanak dalam karyanya, namun penghayatan cerita dan bahasa lebih tertumpu buat pembaca dewasa.... sayang sekali! 

Saya mula-mula membeli karya bermutu TERE LIYE ialah novel MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH... terharu membacanya malah menangis... penulis berjaya menghadirkan emosi dengan baik di dalam karyanya... kerana teruja dengan novel itu, saya mendapatkan juga dua buah karyanya yang lain iaitu HAFALAN SOLAT DELISA (kisah mangsa tsunami Acheh) dan BIDADARI-BIDADARI SYURGA (kisah kasihsayang adik beradik)... dan saya terus mengkaguminya... karyanya hidup dan bermutu sekali... syabas pada siapa yang sudah memilikinya seperti saya... juga syabas pada pts litera yang amat kreatif menilai buku-buku bernada tinggi seperti ini untuk dibawa ke sini...

ULAS BUKU : Pria Terakhir


NOVEL GAY INDONESIA
Karya Emas Gusnaldi

"Cinta datang tanpa bisa ditebak. Kapan dan kepada siapa, hati manusia akan tertambat. Kehadirannya bagaikan ombak lautan ganas yang akan menerjang segala sesuatu di depannya. Tak jarang kita sendiri pun tak kuasa untuk menahannya."




Pengarang : Gusnaldi
Penerbit : PT Penerbit Idola Qta
Pemasar : PT Gramedia indonesia
Hlmn : 374 m/surat
Genre : Novel Metro Pop Dewasa



ULASAN BUKU

Tanpa disedari, ternyata Bobi sangat merindukan sahabat masa kecilnya, Dydy. Kerinduan itu terbawa hingga ke alam mimpi. Dua puluh lima tahun terpisah, tak disangka dia bisa bertemu kembali dengan Dydy. Tetapi, pertemuan mereka membuahkan segudang masalah pelik. Hati Bobi diselimuti perasaan cinta pada sahabatnya. Sementara itu, Dydy mengalami dilema. Dia tak sedia menerima limpahan cinta Bobi. Kerana dia berasa tak mampu terlibat dalam percintaan sejenis. 

Terlebih Dydy adalah lelaki beristeri dengan dua orang anak perempuan. . Tak masuk akal rasanya bila dia harus meninggalkan isteri dan anaknya demi Bobi. Namun, seiring perjalanan waktu, Dydy tidak berdaya. Dia tak mampu melepaskan diri dari jerat cinta sahabatnya. Bobi membuatnya merasa nyaman dengan curahan cintanya. Terlebih ketika kondisi rumahtangganya sedang berada di hujung tanduk. Bobi dan Dydy semakin saling memerlukan. Lalu apakah mereka bisa bersatu di tengah semua halangan yang menghalang?


Si Penata Rias Gusnaldi 

Gusnaldi amat terkenal sebagai salah seorang ikon make up artist ternama di Indonesia. Pengalamannya yan ngetop di dunia tatarias, membuatkan dia sebelum ini aktif menulis buku-buku yang mengupas kecantikan wanita. Setelah sukses dengan 4 buah buku kecantikan, lelaki kelahiran Bukit Tinggi ini memberanikan diri menulis sebuah novel. Karya pertamanya berbentuk fiksi adalan buku "Pria terakhir" ini. 

Gusnaldi juga memiliki gebung pengantin dan turut mereka fesyen. Malah dia agak cemerlang memperkembangkan niaganya ke saloon serta spa.
  
PSS : Buku menarik ini saya miliki ketika melawat ke Jakarta... amat seronok membacanya... sebagai karya novel sulong, si Gusnaldi rtelah berjaya menghayati penceritaannya dengan baik... lupakan temanya yan g agak serong itu (Gay)... lupakan juga gimik-gimik seks yang terpapar di dalamnya... lihatlah karya ini dari unsur falsafah cinta yang sebenarnya... pasti ia amat mengharukan serta romantis...saya menghayati sebuah pengalaman yang agak berbeza ketika membacanya... di klimak cerita akhir, saya hampir menangis... sangat terharu... sayang karya ini tak mungkin mampu hadir ke pasaran malaysia... namun boleh mendapatkannya secara omline di gramedia indonesia atau di singapura... buku ini adalah karya terbaik yang saya miliki!

Sang Penulis Misteri : Hlovate

Karya Si Pengarang Misteri
Hlovate 

PSS : "Wei sape kater I tak maen dengan buku-buku novel remaja jenis gini?... memandai jer... i openmind tau... semuanyer i baca... dari secarik-carik helaian suratkabar pembungkus roti canai hingga lah ke buku-buku novel atau ilmiah sebesar kamus dewan... semua i lahap... hehehe" 

SIAPAKAH HLOVATE? ramai yang tertenya-tanya tentang penulis ini... dia low profile.. tak expose kerana ada tuntutan belajar di luar negara... dengarnya sekampong dengan saya... orang Peghak!... itulah kata-kata dari orang2 di Jemari Seni milik Kak Noor Suraya... Semua orang tidak tahu tentang pesonalitinya...  tersorok daripada umum... namun kualiti karyanya berjaya menaikkan namanya... i'm respek kat dier...

Buku pertama karya Hlovate yang saya miliki adalah Novel AA+ BB... bagi pengkarya seperti saya, pada mulanya agak sukar juga hendak menghayati novel ini... maklumlah ia menggunakan bahasa trend remaja terkini... berbelit-belit gak otak... namun setelah habis membacanya... wah! Tabik benar... karyanya memang berkualiti... dan dia ternyata bukan penulis biasa... ia tentang pasangan terpelajar yang berkahwin dengan perasaan saling berdendam sebagai musuh semasa kecil... menarik sekali... ada kelakar, terharu, terkilan dan girang tika menghayatinya... relax dan punya identiti sendiri... 

Kemudian saya beli pula novel "TUNAS" (kisah pengalaman Hlovate semasa belajar di sekolah asrama penuh semasa di tanahair), dan novel "5 TAHUN 5 BULAN " (kisah seorang budak lepasan SPM yang jadi orang gaji lantas bercinta) untuk lebih mengenali jiwa penulisnya... saya makin memahami konsep "open mind" Hlovate... saya rasa kagum... Biarpun dari sudut kesusasteraan melayu, kosakata karya beliau tak begitu 'indah', namun penceritaannya baik sekali... temanya berfalsafah tinggi.... dia setaraf novelis metro pop Indonesia yang juga artis filem, "RACHMANIA ARUNITA"... dari karyanya mendedahkan intelektual tinggi yang dimilikinya... syabas kepada Jemari Seni kerana mencungkil bakat ini... saya benar-benar kagum!


Buku terakhir Hlove yang saya miliki adalah novel "ROOFTOP RANT"... aduh... indah sekali penceritaannya... kali ini saya sudah biasa dengan penggunaan bahasa hlovate dan daopat menghayatinya dengan baik... novel ini sangat romantis dan menyentuh hati... ada unsur santun dalam penceritaan... juga keredhaan pada tuhan... sangat sempurna sebagai sebuah karya falsafah... terkadang sampai saya terfikir betapa bijaksananya si Hlovate tu... pemikirannya luas sekali... respeks!


HLOVATE! Adakah engkau remaja melayu GENIUS?

NOVEL AA + BB



"cinta itu, jatuh dari langit atau jatuh dari hati? ~ Addin"

Inilah... sebuah kisah perjalanan; perjalanan bersama masa; perjalanan cerita aA + bB. Semua orang belajar, semua orang membesar; tetapi tidak semua orang menjadi dewasa. Selagi hidup bersama masa, maka selagi itu juga yang hidup itu dewasa bersama usia.

Addin mengemukakan teorinya begini:
  1. membesar dan belajar dengan pengetahuan serta pengalaman adalah suatu cabaran
  2. membesar dan belajar tentang hidup serta mengenal diri sendiri adalah suatu hakikat yang tidak dapat dielak
7 tahun kemudian... Apa yang terjadi apabila doktor dipaksa berkahwin dengan jurutera, yang bukan pilihan hatinya?

Apa yang terjadi kalau sang kepala batu dan sang keras kepala itu harus tinggal sebumbung?
Cerita ‘cinta’ antara Addin dan Benz, tidak semudah A + B = Aman Bahagia. Ini kerana sejarah mereka bermula lebih awal dari itu. Mereka pernah saling membenci, saling mendendam dan saling membisu sejak zaman sekolah...

Siapa aku pada dia? A pal? A room-mate? A brother? Never a husband? ~ Benz


NOVEL 5 Tahun 5 Bulan

 
Menjadi orang gaji di rumah Encik Latfy sebenarnya tidak sesusah mana kalau tidak kerana Along Serbia yang sarkastik tu...

Ini bukan asam pedas ni. Dah macam masam-kelat-pedas aje.... Masin sangat la ni... lain kali nak letak garam banyak mana timbanglah dulu..... Nak bagi kita orang kena diabetes ke Cik Ana oi...?... Bancuh Along kopi O. Kurang gula. Tapi campur sikit honey.

Namun inilah permulaannya dia belajar menjadi seorang Ana... dan dari sini jugalah Ana semakin dewasa dalam setiap episod kehidupannya....



 NOVEL Roof Top Rant



Lontarkan...kalau tidak, ia meracun... kongsikan ...walau hanya pada awan-awan

Mereka berbicara di atas bumbung...
Episod hidup memang berbeza, tapi cerita mereka masih selari!

Allah takkan bebankan hamba-Nya dengan apa yang dia tak mampu!

Hidup tak selalunya lawa... Tak selalunya ada pelangi... Kalau nak kata a bed of roses pun, duri-durinya tetap ada... Kadang-kadang... bilamana ...‘malapetaka’ tu datang, terasa macam kena gelek ke bumi dek ahli sumo... Rasa macam dah tak mampu bangkit... Rasa macam dah tak mampu hela nafas

Dengarkan HLOVATE berbicara:
tentang hikayat Rooftop Rant dari puncak Wisma Topaz ini... tentang Trisy dan Jade...tentang bukit yang sayup di depan...tentang angin yang membawa salam di belakang...tentang lang sewah yang berlegar melayah di atas...tentang deretan kenderaan yang bersesak-sesak di bawah... dan mereka terus bercerita...sesudah berani meruntuhkan tembok hati dan dinding rasa... mampukah dibeli tangga-tangga untuk mencapai cita-cita?... ini cerita sebuah bicara

bicara bumbung namanya....