MONOLOG JIWA : Tebar Rindu...

   

JANGAN dipungkirkan hati
pada seimbas makna kerinduan 
yang teguh mewujud tanpa endah

Seibarat ilalang 
utuh hadir menyelenggas
membunuh impi akal mata
meski dicarik mahupun memangkas
tumbuhnya lenyap akur perduli...

Bahkan ujudnya
kian menyarat di rimbun sukma
menyerabut kusut benak
menyelinap pilu..

Riesna Zasly
Menjelang Penghujung Maret..

Tiada ulasan: