PUISI : PERGIMU HANYA HILANG DI MATA




Terasa hadirmu
masih sehijau daun
mengkelam semaian jati diri

Gemerisik lembayung kemuncak jaya
usaha berikrar ke lelangit muka
nan pernah diteguhkan melangkau
juga rajutan waktu-waktu semi
nan bercarik seni digorak
utuh bergiang ‘tuk digapai

Ternyata nubari belum puas
menghela nafas ilmu berharga

Batin juga gementar bersiaga
buat meredam bait-bait rindu
lewat segenap bimbingan nan dipahat
sorak tawa nan sehati berdesis
lafaz zikir berkalam doa nan senada berisik

Sukar terlenyapkan indahnya takdir
kala nakhodamu sarat berliang pamah

Teryakin bakal sukar detik terlewatkan
tatkala ramah-tamah kenangan kita
pada sanjungan budi bahasa tanpa cela
pada tutur kebapaanmu nan berbuak
sukar bercempera mengusil minda

Jangan musykikan kepercayaan hati kami
meski pergimu lenyap di iris mata
dilembah memori nan berpekur di dada
leburnya takkan ada…

Riesna Zasly
Menjelang Kemerdekaan ~ 30 Ogos 2013

Tiada ulasan: