MONOLOG : Elegi Pantai Semilir Kasih



Kekasih,  

Aku datang lagi ke pantai ini. Menghirup udara yang sama persis waktu-waktu swargaloka kita. Membiarkan wajah rinduku di belai angin yang bersemilir dari balik selaan awan. Merelakan bahang suam mentari pagi itu memanaskan pori aroma kasih. 

Masih menengadahkan wajahku ke pundak langit. Menatap kirmizi yang bersemi haru yang menjadi arca jatuh ke cermin laut. Membiru seolah-olah menguasai samudera luas nan lelang. Menghembus sendu...  

"Bisakah pantai ini menemui kita lagi, sayang? Persis seseringnya ombak mengilas terus ke dada goda pantai"  

"Bisakah ku bina istana cinta kita di sini sayang? Tatkala ku tahu tak harus ku abadikan pura, jika gerun pada badai samudera "  

"Haruskah ku terus melandas kenangan-kenangan kita sahaja?"  

Alam terus membisu kelam. Sekilas angin bersela datang membelai hati nan rawan. Terlihat dedaun gontai kelapa menyapa merawat benak yang suram...  

Engkau tiada...

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

wah, ini memang benar-benar hebat dilanda rindu... ;)