Kekasih,
Tahukah kau bagaimana sinar mata yang penuh kerinduan? Bagaimanakah nuansanya? Bagaimanakah kilau kolam pelupuknya?
Ya! Aku mengalaminya kini. Mataku berkedip-kedip seakan merembes untuk mengecap pandangan yang sempurna. Bukan kerna habuk yang menyelosok. Bukan kerna bias angin yang membikin kabur bersentuh. Aku memaut sarat kepiluan lewat mata hatiku....
Kolam mataku rasa menghangat. Menakung air-air bening sarat membuat samar yang menyala-nyala. Namun tetap membias sinar. Menunggu tasik pelupuk mataku memecah bendungannya. Menanti ia terhambur. Mencurah air-air bening itu bergulir keras. Membasahi pauh pipi. Menuntun nurani...
Tahukah kau mengapa harus ada air mata? Sedangkan retina masih menyusup sinar cerah harapan? Mengapa harus ada segala isak tangis? Sedangkan silau kerinduan itu bisa menyejukkan raga? Ada cita dalam jiwa....
Ada semangat dalam dada.....
Inilah pancaran kerinduan dari sudut hatiku.
Tahukah kau bagaimana sinar mata yang penuh kerinduan? Bagaimanakah nuansanya? Bagaimanakah kilau kolam pelupuknya?
Ya! Aku mengalaminya kini. Mataku berkedip-kedip seakan merembes untuk mengecap pandangan yang sempurna. Bukan kerna habuk yang menyelosok. Bukan kerna bias angin yang membikin kabur bersentuh. Aku memaut sarat kepiluan lewat mata hatiku....
Kolam mataku rasa menghangat. Menakung air-air bening sarat membuat samar yang menyala-nyala. Namun tetap membias sinar. Menunggu tasik pelupuk mataku memecah bendungannya. Menanti ia terhambur. Mencurah air-air bening itu bergulir keras. Membasahi pauh pipi. Menuntun nurani...
Tahukah kau mengapa harus ada air mata? Sedangkan retina masih menyusup sinar cerah harapan? Mengapa harus ada segala isak tangis? Sedangkan silau kerinduan itu bisa menyejukkan raga? Ada cita dalam jiwa....
Ada semangat dalam dada.....
Inilah pancaran kerinduan dari sudut hatiku.
1 ulasan:
saya terus hanyut dalam rindu... oh... ;)
baik sekali lontaran kata-katanya kak adreena... tahniah...
Catat Ulasan