ULAS BUKU : Pria Terakhir


NOVEL GAY INDONESIA
Karya Emas Gusnaldi

"Cinta datang tanpa bisa ditebak. Kapan dan kepada siapa, hati manusia akan tertambat. Kehadirannya bagaikan ombak lautan ganas yang akan menerjang segala sesuatu di depannya. Tak jarang kita sendiri pun tak kuasa untuk menahannya."




Pengarang : Gusnaldi
Penerbit : PT Penerbit Idola Qta
Pemasar : PT Gramedia indonesia
Hlmn : 374 m/surat
Genre : Novel Metro Pop Dewasa



ULASAN BUKU

Tanpa disedari, ternyata Bobi sangat merindukan sahabat masa kecilnya, Dydy. Kerinduan itu terbawa hingga ke alam mimpi. Dua puluh lima tahun terpisah, tak disangka dia bisa bertemu kembali dengan Dydy. Tetapi, pertemuan mereka membuahkan segudang masalah pelik. Hati Bobi diselimuti perasaan cinta pada sahabatnya. Sementara itu, Dydy mengalami dilema. Dia tak sedia menerima limpahan cinta Bobi. Kerana dia berasa tak mampu terlibat dalam percintaan sejenis. 

Terlebih Dydy adalah lelaki beristeri dengan dua orang anak perempuan. . Tak masuk akal rasanya bila dia harus meninggalkan isteri dan anaknya demi Bobi. Namun, seiring perjalanan waktu, Dydy tidak berdaya. Dia tak mampu melepaskan diri dari jerat cinta sahabatnya. Bobi membuatnya merasa nyaman dengan curahan cintanya. Terlebih ketika kondisi rumahtangganya sedang berada di hujung tanduk. Bobi dan Dydy semakin saling memerlukan. Lalu apakah mereka bisa bersatu di tengah semua halangan yang menghalang?


Si Penata Rias Gusnaldi 

Gusnaldi amat terkenal sebagai salah seorang ikon make up artist ternama di Indonesia. Pengalamannya yan ngetop di dunia tatarias, membuatkan dia sebelum ini aktif menulis buku-buku yang mengupas kecantikan wanita. Setelah sukses dengan 4 buah buku kecantikan, lelaki kelahiran Bukit Tinggi ini memberanikan diri menulis sebuah novel. Karya pertamanya berbentuk fiksi adalan buku "Pria terakhir" ini. 

Gusnaldi juga memiliki gebung pengantin dan turut mereka fesyen. Malah dia agak cemerlang memperkembangkan niaganya ke saloon serta spa.
  
PSS : Buku menarik ini saya miliki ketika melawat ke Jakarta... amat seronok membacanya... sebagai karya novel sulong, si Gusnaldi rtelah berjaya menghayati penceritaannya dengan baik... lupakan temanya yan g agak serong itu (Gay)... lupakan juga gimik-gimik seks yang terpapar di dalamnya... lihatlah karya ini dari unsur falsafah cinta yang sebenarnya... pasti ia amat mengharukan serta romantis...saya menghayati sebuah pengalaman yang agak berbeza ketika membacanya... di klimak cerita akhir, saya hampir menangis... sangat terharu... sayang karya ini tak mungkin mampu hadir ke pasaran malaysia... namun boleh mendapatkannya secara omline di gramedia indonesia atau di singapura... buku ini adalah karya terbaik yang saya miliki!

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

buku ini memiliki daya tarik tersendiri.... mengajarkan bagaimana kita dapat dan harus mencintai orang yang telah memberikan cinta kepada kita dengan tulus! tentuya dengan mengesampingkan cinta terlarang yang di ceritakan dalam novel pria terakhir ini. dalam membaca novel ini tidak seharusnya dengan pandangan yang negativ, sebab sebenarnya buku ini mengandung makna yang begitu besar bagi orang-orang yang mengeri arti cinta yang hakiki.