PROSA : Meluruh Sendu II







 SEjenak
jiwa terpaku
benak tersergap
tersangkak
aliran sendi menghenti
membusa rakus cakna pilu
mengarit galur cepu kepala
berpinar serata ubun-ubun
terawangan  tubir mata
air hangat menghadir
sebak berkunjung
esak tergetus
nelangsa
hiba
iba

TUHAN!!!
haruskah aku
menghambur tangis
untuk segetir lopak luka
nan menghumban gentar hayat ini
bahana secarik cinta?

Riesna Zasly
11 Januari 2010

18 ulasan:

Unknown berkata...

salam ziarah lagi sekali!
ziarah banyak2 kali pun takpe kan?tak habis pun biskut kering tu.haha

gurau~
sy da letak link kamu kat blog list saya.keep in touch juga yek!

abuyon berkata...

salam Riesna,

Setitis airmata adalah
tanda hati kita masih
bernafas, betapalah
hamburannya

Dan apa yang dikeluarkan
adalah tanda apa yang
di dalamnya

Riesna Zasly berkata...

takpe iqbal...
thanks untuk ziarah...
nak menetap terus pun takpe hehe

baru nak mintak izin iqbal malam tadi untuk link iqbal di sini...
iqbal lak dah tercakap dulu...
slm kenalan iqbal

abuyon...
ya... gurasan air mata itu peluah lara agar tak di simpan lama...
namun belum tentu menyembuh lara yang berbekas... hanya waktu menjadi penawar

Ruben Davila berkata...

Great job!!i like so much.
Grettings.

nuansa pena berkata...

lara hati
menanggung cinta
air mata
meleleh
lembut
menyejukkan
rasa
meminta
Pemilik Cinta
untuk
menyatukan
dua hati
satu cinta

Riesna Zasly berkata...

ya bung
moga tuhan menyatukan dua jiwa

Faarihin berkata...

menangislah jika itu terbaik buatmu..

secangkir madu merah berkata...

Engkau awan yang selalu berikan hitam dan putih jiwaku,
yang memancarkan aura cinta,
yang memanggilku untuk memberimu tulus cinta dari hatiku,
Bintang,
jagalah dirinya dari gelap malam,
saat kau kelipkan cahayamu,
berikanlah dia selalu mimpi indah tetang kita berdua,
Bulan,
teduhkan hati dan jiwanya di saat rindu datang diantara kita berdua,
wujudkanlah cinta yang tulus dan sejati antara diriku dan dirinya,

peridot sepi berkata...

betul...
masa itu penawar.......

Riesna Zasly berkata...

dok nangis le ni farihin... ikan emas akak meninggal dunia hehe

nice kak secangkir madu
syahdu menghayatinya

Riesna Zasly berkata...

ye peridot sepi...
hanya waktu yang menjadi benteng getir

Tanpa Nama berkata...

I recently came across your blog and have been reading along. I thought I would leave my first comment. I don't know what to say except that I have enjoyed reading. Nice blog. I will keep visiting this blog very often.

NADIA ANN

saniza berkata...

membaca ....

semoga tercapai yang dihajati..

Riesna Zasly berkata...

ye saniza
semoga....

whitedaisy berkata...

wow..kretif nye....kagum=)

imahlenggok berkata...

KELAS!!!sujud! meluruh sendu katanya sib baik tak MELURUT KAIN.

Faarihin berkata...

alahai.. yeker kak? takperlah.. pasni bela ikan lain plak yer.. (^__^)

Riesna Zasly berkata...

hehehe... kak imah... nasib baik tak meluruh minyak selusuh gitu hahaha