BEGITU lama aku terpekur
akan simfoni nan melirih pesona jiwa
di sela pawana akrab bersemilir seru
mengusap tulus tangkai biru sukma
lewat gugusan lelayang bertebaran semu
mengabur percikan damai nuansa mata
menjemput gamitan impi
TEGAKAH aku melewa galuran takdir
mengiring girang sang ilalang menggorak lambai
jitu menyerak hening kilauan jingga mega
agar menyelak tabir awan nan bergompol karib
biar dapat kusapa riasan suram wajah langit
tatkala menantang dirimu menghadir
bersama semekar kuntuman girang
menebar aura seloka rasa
menjemput gamitan impi
TEGAKAH aku melewa galuran takdir
mengiring girang sang ilalang menggorak lambai
jitu menyerak hening kilauan jingga mega
agar menyelak tabir awan nan bergompol karib
biar dapat kusapa riasan suram wajah langit
tatkala menantang dirimu menghadir
bersama semekar kuntuman girang
menebar aura seloka rasa
jemarimu gerah kukuh berelus tulus di sana
tirai mata bundarmu menancap pandang
memaksa raut hiba ku bertengadah datar
menerjang sinar redup gemurat inderamu
persis membuai alpa mengemerisik pasrah
pada gamitanmu nan tak dikhayal
menyeluk tangkai hati
MUNGKINKAH jasadku mampu terbaca
MUNGKINKAH jasadku mampu terbaca
lewat awangan nan mengapung asmara raga
sembari hujung jemarimu menyepuh di muka dagu
mengangkat sendu pada pamitan paras redhaku
sebelum kau buakkan tabir rasa di relung benak kita
membisik tutur bicara lunak resah suara
tatkala ulas bibirmu mengetus cinta..
Riesna Zasly
20 Januari 2010
11 ulasan:
menarik dan penuh bunga...
Puisi yang indah! Mesra buangeeeeet!
Kemesraan ini
janganlah cepat berlalu
sebuah sentuhan rasa nan lembut
yang menggeletar keseluruh sel tubuh membuat lupa akan diri
inikah rasa kebahagiaan?
salam riesna..., bait2 bahasa yg digunakan puitis giler....aku terkesima..
Indahnya cinta itu...
menggamit manisnya senyum mu...
hati ria terperi selalu...
redupan hati hilang berlalu...
buihan cinta terusan membuak...
bisikan cinta terpalu-palu...
teralpa aku secebis riak...
terjelma peri wajahmu selalu...
tegarkah bahagia selama cinta...
rintangan melaut sedalam kasih..
kalbuku diuji pasti menjela...
suramkah paut, sayangkah masih...
p/s: hehehhehehe.. lama x karang puisi nih... heheheheh
salam Riesna,
Waduh .. tak pandai saya
menulis sajak seperti
ini
Salam..
Cantik susunan kata penuh bermakna sehinggakan ada kata yg tak terurai oleh minda.
Akak suka baca novel dan terus terang tak pernah baca lagi karya Riesna. InsyaAllah kalau ada kelapangan akak akan baca..
terima kasih kak setia kasih... puisi akak juga meruntun sukma...
ya bung ahmad, kemesraan jangan dibiarkan berlalu tanpa lakaran di hati kita... harus dikenang selalu
kak secangkir madu merah, empat hari peram diri tak dapat online kak, gara2 dateline kerja melambak... stress sangat... rindukan puisi akak juga..
kawie... indah juga lah puisi itu... memang berbakat... ngape tak luahkan pada jazd opppss hehe
saudara abuyon, puisi mata saudara memang tiada tandingan... saya suka juga membacanya...
terima kasih datang ziarah kak shaniza... kalau sudi, jemput dtg ke e-novela saya ya...
wah.. dah semakin relaks eh kak..
semakin bermadah-madah puisi akak..
mendalam maknanya itu.. (^__^)
relaks dgn kepala berserabut nih
hehe
Perjuangan kamu dalam perasaan terlahir tegas waktu-waktu tulisan ini dituliskan...
ada pencarian dalam kefahaman menari sang puisi berbunyi...
titip salam buat maknanya mendalam..
~ Rye Artisan
thanks krn menziarah rye...
Catat Ulasan